Nah, aksi berani menantang maut ini jauh lebih hebat dari si Indiana Jones. Demi bisa bersekolah , setiap harinya anak-anak kampung Ciwaru harus mempertaruhkan nyawa menyebrangi sungai Ciberang dengan meniti jembatan gantung yang sudah rusak dan runtuh separuh. Selagi mereka meniti perlahan dengan berpegangan pada kawat, dan kaki menumpu di retakan kayu jembatan yang sudah rapuh, arus sungai Ciberang menunggu dibawah mereka.
Aksi ini bukan aksi pertunjukan. Aksi ini terpaksa mereka lakukan untuk dapat sampai ketempat tujuan dengan waktu yang lebih singkat. Karena jembatan gantung diatas sungai Ciberang, Lebak, banten ini adalah jalan utama yang paling singkat untuk warga kampung Ciwaru beraktifitas. Jika mereka tidak melintasi sungai ini, terpaksa harus mengambil jalur memutar sejauh lima kilometer.
Hingga berita ini diturunkan, belum adanya kabar dari pemerintah daerah untuk segera memperbaiki jembatan gantung ini. Sementara pada penduduk merasa khawatir dengan kondisi yang harus dihadapi mereka, terlebih untuk anak-anak mereka yang harus setiap hari melintasi jembatan gantung yang runtuh. Jembatan ini sendiri nyaris ambruk akibat luapan Sungai Ciberang, akhir pekan lalu.
Semoga berita yang sudah diketahui oleh seluruh dunia ini, secepatnya akan ditanggapi oleh pemerintah daerah.
0 komentar:
Posting Komentar